Senin, 28 Oktober 2013



2. Contoh Tulisan Jenis “Feature”

Angle : Pendakian bersama Pak Wawan di Gunung Kencana Oleh Diana Hewitt
Narasumber : Pak Wawan dan Anggota komunitas PGJB
Lokasi : Base camp Gunug Kencana

      Hujan deras turun sejak pagi tadi, air jernih ini mulai merayap nyusup ke celah – celah dinding base camp  bilik bambu yang sudah tua dan lapuk, kemudian masuk menuju lubang –lubang menganga dari atap terpal yang telah lusuh dimakan usia dan meluncur turun dengan indah ke pendaratan terakhir, yaitu di kepala para pencinta alam yang sedang beristirahat didalamnya.
Setelah 3 jam menunggu, senja mulai datang. Kegelisahan dan rasa cemas terlihat jelas di wajah masing – masing pendaki, tetapi tidak demikian halnya dengan pak Wawan, sang ketua regu yang juga merangkap jabatan sebagai ketua umum Pecinta Gunung Jawa Barat / PGJB, senyum manisnya yang selalu tersungging menghiasi wajahnya dan pembawaannya yang tenang membawa enegi positif bagi seluruh peserta yang hendak mendaki gunung Kencana di Banten ini.
      ± 30 menit kemudian, pak Wawan meminta kepada seluruh pendaki untuk melakukan doa bersama, menurut agama dan kepercayaannya masing – masing dan di pimpin oleh mang Kabayan, ketua tim relawan yang juga memilki side job sebagai pengendali cuaca, alias “ pawang hujan “.
“ Mbak wartawan gak perlu heran, ajian mamang ( panggilan akrab mang Kabayan ) pasti tokcer deh untuk usir hujan ! “ Kata salah satu narasumber tim relawan yang namanya tidak mau disebutkan.
Benar saja ! Tidak berapa lama kemudian hujan mulai reda, bahkan gerimispun segera lenyap dari langit, setelah air putih disemburkan ke angkasa oleh mang Kabayan dan akhirnya suara – suara hewan di hutan tersebut yang tadinya senyap, tetapi kini kembali terdengar silih berganti, memainkan irama merdu disenja yang mulai redup, lalu pendakian segera dilanjutkan.
      Gunung yang masih “ perawan “ di Banten Selatan ini tidak setinggi gunung Anak Krakatau, sehingga pendakian menuju puncaknya tidaklah terlalu berat, satu – satunya cara untuk menembus hutan ini adalah hanya dengan berjalan kaki, namun penuh dengan kesabaran ekstra dan hanya orang – orang yang memiliki stamina jasmani prima, selalu eling dan waspada yang dapat lolos dengan selamat pada ujian alam tersebut.
Malam telah datang. Pak Wawan meminta kepada para anggota yang bergabung dalam PGJB agar selau siaga dan waspada selama pendakian, karena berdasarkan pengalamannya terdahulu, untuk menuju ke kampung suku Badui Dalam di pedalaman Banten, masih banyak berkeliaran hewan buas, mulai dari ular, kucing hutan sampai harimau.
       Keangkeran gunung yang diapit oleh desa Malingping dan Bayah ini sangat terkenal, selain hewan buas, berkeliaran jug babi ngepet dan siluman maong yang bisa di lihat dengan mata telanjang.
Tiba – tiba, kesunyian di dalam hutan yang mempunyai perubahan cuaca ekstrim di malam hari ini, pecah oleh suara senapan yang meletus, ternyata pak Wawan sedang membidik seekor babi hutan yang sedang mengamuk, menyeruduki para peserta pendaki dibarisan belakang tanpa ampun. Akhirnya babi hutan itu mati terkena peluru panas yang keluar dari mulut “ Si Hitam “ milik  pak Wawan.
Diluar dugaan, tiba – tiba datang seekor babi hutan yang ukuran tubuhnya sebesar anak sapi. Alangkah kagetnya kami semua, dengan sigap pak Wawan dan tim relawan yang telah terlatih dengan baik untuk pendakian ini, memberikan peringatan agar kami jagan melawan dan jangan lari, tetapi kami semua di minta segera berjongkok serempak.
      Ajaib! 5 menit kemudian giant pig segera berlalu, pergi meninggalkan kami yang masih ketakutan menuju hutan dan akhinya mengilang ditelan gelapnya malam.
Jam menunjukkan pukul 3.00 WIB, berarti sebentar lagi Subuh akan datang. Tetapi kami masih di dalam hutan, mencari jalan untuk menuju puncak gunung Kencana.
Putus asa sudah di depan mata, tetapi tidak demikian dengan Mang Kabayan, segera dia keluarkan seperangkat peta elektronik yang di bawanya dari Jakarta, setelah doa – doa mustajabnya tidak ampuh lagi.
Peta digital menunjukkan adanya jalan setapak tak jauh dari tempat kami bertemu dengan babi hutan raksasa semalam, tim relawan segera menyelidiki keabsahan alat elektronik tersebut dan ternyata memang benar ada.
     Akhirnya kami sampai ditempat tujuan, yaitu desa dimana suku Badui Dalam ( penduduk asli Banten ) bertempat tinggal. Anehnya, selama dalam perjalanan, kami tidak menemukan jalan menuju puncak gunung Kencana, malahan langsung ke desa dan pada peta elektronik tersebut  tidak ditemukan lokasi gunung Kencana, tetapi menunjukkan adanya jejak kaki yang cukup jelas terlihat di tanah yang telah kami lalui.
Kemudian  “ Hei kalian!, tahun depan siapa yang mau ikut dengan saya taklukkan gunung Everest.” Teriak pak Wawan sambil melepas tawa, tanda puas dan mengelus – elus “ Si Hitam “ kesayangannya.



3. Contoh Tulisan Jenis “Investigasi”
~Pemalsuan Telur~
          Saat ini, sudah banyak pedagang yang menukarkan telur ayam kampung dengan telur ayam negri yang lebih murah. Cara mereka menukar telur ayam negri dengan telur ayam kampong yaitu sebagai berikut :
Ø  Siapkan wadah
Ø  Lalu diwadah isi air dan bahan kimia
Ø  Taruh telur diwadah
Ø  Diamkan / rendam telur selama satu jam
Ø  Keringkan
      Telur ayam kampung dijual di pasaran lebih mahal karena khasiatnya yang di percaya membantu mengembalikan stamina bagi yang mengkonsumsinya. Kalau ayam negri lebih enak untuk didadar dan digoreng, orang lebih suka mengkonsumsi telur ayam kampung denga cara ditelan mentah-mentah.
 
Tapi, pernah gak sih kita berpikir bahwa telur ayam kampung yang kita beli itu asli atau palsu ? Nah sekarang akan saya bahas. Telur yang dihasilkan dgn cara tadi akan mirip dengan telur ayam kampung yang asli. Tetapi bukan berarti kita tdk bisa membedakannya.
Caranya:
    * Bentuk : asli lebih kecil dan licin, smentara telur yg palsu akan terasa lebih kasar.
    * Isi        : asli kuning telurnya lebih banyak dan warna kuning telur kemerahan. Sedangkan telur palsu kuning telur lebih sedikit dan warna kuning telurnya kuning terang.

Gak cuma telur ayam kampung aja yang dipalsuin tapi telur asin yang biasa kita beli juga sudah banyak dipalsukan.Telur asin yang semestinya dibuat dari telur bebek dipalsukan menjadi telur ayam. Cara pemalsuannya beragam, mulai dari 3 hari bahkan ada yang satu hari, padahal sebetulnya telur asin yang asli baru bisa dijual dua minggu kemudian. Tentunya ini sangat menguntungkan bagi mereka yang berhasil menipu masyarakat. Harga telur asin dipasaran sekarang ini sekitar Rp.1500 sedangkan telur ayam sebutir hanya Rp.600 per butir. Berikut ini bagaimana cara pedagang memalsukan telur asin :
Ø  Jadi mereka memilih telur ayam yg ukurannya mirip dengan ukuran telur bebek.
Ø  Mereka lalu membeli cat tembok warna telur asin yaitu hijau tosca.
Ø  Cuci telur hingga bersih supaya cat menempel di telur.
Ø  Campurkan cat,garam dapur, dan garam kasa.
Ø  Rendam telur selama 3-5 hari.
Ø  Cuci dan lap telur hingga bersih, lalu mereka memberikan tepung kanji untuk mengelabuhi pembeli.

Ini sama saja halnya dengan penipuan, sudah menjadi hal yang dianggap tabuh dengan berjualan tidak jujur. Ini pun sangat-sangat merugikan bagi pihak pembeli, karena tidak bersih dan tidak terjamin kesehatannya. Tapi tetap ada cara agar kita tidak tertipu dengan pemalsuan telur asin ini :
Ø  Cek apakah ada bercak, periksa tepung pembalutnya.
Ø  Isi yang asli kuning telurnya kemerahan sedangkan yang palsu kuning keputihan karen dari telur ayam.
Nah jadi, mulai sekarang berhati-hatilah dalam memilih telur. Jangan sampai tertipu.
4. Membuat Tulisan Jenis "Opinion"

       Mengenai seputar Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

    "DPR mengundang kehebohan lagi. Kali ini bukan masalah tuntutan kenaikan gaji dan tunjangan, melainkan kasus hilangnya satu ayat dalam UU Kesehatan."

    Kasus tersebut begitu heboh karena jalan ceritanya memang tidak lazim. Pasal 113 Undang-Undang Kesehatan yang sebelumnya telah disahkan dalam sidang paripurna DPR tanggal 14 September 2009, tiba-tiba mengalami perubahan dari tiga ayat menjadi dua ayat. Masalahnya adalah, perubahan itu terjadi tanpa melalui proses yang jelas dan resmi. Ayat dua (2) dari pasal tersebut hilang begitu saja ditangan DPR sebelum sampai tangan presiden.
Kejadian itu bisa dipandang dalam dua konteks, yaitu tidak disengaja dan disengaja. Jika tidak disengaja, maka sebabnya jelas, yaitu karena kecerobohan dan kesalahan teknis administrasi. Namun bagi penulis, kecil kemungkinan instansi sekelas DPR yang pegawainya bergaji tinggi melakukan ketidaksengajaan seperti itu. Mengingat bahasan dalam ayat yang hilang itu adalah rokok, maka nampaknya dugaan yang pertama ini terasa naïf.
       Rokok di Indonesia merupakan produk yang sangat dilematis, sebab di satu sisi merupakan salah satu sumber utama pemasukan Negara, tetapi di sisi lain sangat membahayakan kesehatan masyarakat.
Masyarakat sulit untuk terlepas dari rokok karena memang nikotin yang terkandung dalam tembakau bersifat adiktif. Hal inilah yang kemudian diatur dalam ayat 2 pasal 113 UU Kesehatan. Jika ayat tersebut hilang, otomatis tembakau tidak dikategorikan sebagai zat adiktif secara legal, sehingga industri rokok tidak akan terkena pengaturan dan akhirnya memiliki kebebasan untuk memasarkan produknya secara luas. Inilah yang diharapkan para pengusaha rokok untuk mengembangkan usahanya dan memperkaya diri.
      Akibat sifat dilematis itu, regulasi tentang rokok selalu menjadi perdebatan dalam proses penyusunan UU Kesehatan. Baru kali ini saja akhirnya bisa terwujud menjadi UU. Berbeda dengan UU Kesehatan yang lama, yaitu UU 23/1992, dimana pasal yang mengatur tentang tembakau tidak berhasil masuk.
Dengan demikian konteks kedua nampaknya lebih tepat, yaitu atas dasar kesengajaan dengan tujuan tertentu. Bisa jadi ada oknum anggota DPR atau pejabat pemerintah lainnya yang sengaja menghilangkan ayat itu demi menerima imbalan materi dari industri rokok. Dengan pesona harta dan modalnya yang melimpah, tentu saja industri rokok bisa melakukan hal seperti itu terhadap siapapun yang gila akan harta dan benda.
      Menghilangkan sebuah ayat dalam RUU tanpa melalui proses yang resmi merupakan tindak kriminal serius dan pelanggaran berat kode etik legislatif. Dengan demikian, walaupun ayat yang hilang itu telah dikembalikan, kasus tersebut tetap harus diusut tuntas dan pelakunya harus segera ditemukan untuk selanjutnya ditindak tegas. Ini penting agar hal seperti itu tidak terjadi lagi, sehingga tujuan kebaikan dari suatu peraturan dapat benar-benar tercapai.


Selasa, 22 Oktober 2013

Kabupaten Sambas Provinsi Kalimantan Barat
Keindahan Objek wisata yang terdapat di Kabupaten Sambas sebagian besar adalah Pantai dan Danau. Ada 3 pembahasan tempat wisata unggulan di Kabupaten Sambas, berikut ini


Pantai Temajuk

 
Pantai Temajuk ini Sekitar 120 kilometer dari Kota Sambas, yang mana berlokasi di Kecamatan Paloh dan  kawasan pesisir ini langsung berbatasan dengan Laut Natuna dan Malaysia Timur.
Pantai Temajuk yang terdapat di Desa Temajuk ini memiliki beberapa keindahan Alam yang sangat menarik untuk di kunjungi oleh wisatawan, Keunikan dan Keindahan nya sangat memukau bagi yang mengunjungi pantai ini.  Keunikan Dari pantai ini, adalah ketika Air Laut surut menyisakan hamparan pasir yang sangat luas dengan lebar sekitar 100-150 meter. Namun ketika memasuki bulan Oktober - Februari tiupan angin cukup kencang dan tinggi gelombang di pantai ini bisa mencapai 2 meter bahkan lebih. Inilah saat yang tepat untuk melakukan olahraga sky diving atau berselancar bagi mereka yang gemar dan mahir akan olahraga tersebut. Bila pengunjung menginginkan suasana pantai yang berbeda, Di ujung utara bagian pantai ini terdapat pantai dengan gugusan batu dengan berbagai ukuran yang membentuk formasi yang indah. Beberapa diantaranya memiliki keunikan pada bentuknya dengan ukuran yang cukup besar. Ditambah lagi air pantai yang jernih di antara bebatuan. Cocok untuk berenang, sementara kaki aman memijak lantai pantai yang berpasir sehingga termasuk kategori obyek wisata bawah air dan pantai pasir putih. 
Selain Kaya dengan Keindahan pantai nya, Pantai Temajuk juga kaya akan penyu - penyu yang bertelur di pesisir pantai ini.







Air Terjun Riam Caggat



 

Selain memiliki pantai yang memesona, Kabupaten Sambas juga memiliki air terjun alami yang indah. Salah satunya Air Terjun Riam Caggat di Desa Batang Air, Kecamatan Sajingan Besar. Sayangnya, objek wisata tersebut tidak tergarap dengan baik dan maksimal.

Air Terjun Riam Caggat memiliki ketinggian kurang-lebih 67 meter ini berjarak 85 kilometer (km) dari ibu kota Kabupaten Sambas. Butuh kurang lebih dua jam perjalanan menggunakan kendaraan roda empat untuk bisa sampai ke Desa Batang Air. Selanjutnya, perjalanan masih harus melewati hutan sekitar satu jam.
“Begitu akan sampai, terdengar suara gemercik air terjun dan uap air yang sejuk di sekitar hutan lokasi air terjun,” kata Suminggan, salah satu warga Kecamatan Sajingan kepada Rakyat Kalbar, Minggu (9/12).
                                                                             
Diungkapkan Suminggan, hal yang paling menarik dari Air Terjun Riam Caggat ialah derasnya air terjun dan hamparan batu-batu besar serta hutan yang masih sangat alami. “Sebetulnya objek wisata ini sangat potensial bila dikelola dengan baik, namun hal itu belum dilakukan. Padahal, jika dikelola akan ramai pengunjung datang ke lokasi air terjun ini, terutama infrastruktur,” kata tokoh pemuda Kecamatan Sajingan Besar ini.

Suminggan menambahkan, selain memiliki Air Terjun Riam Caggat, Kecamatan Sajingan juga memiliki Air Terjun Riam Merasap dan Gua Alam Santok. “Guna menambah koleksi wisata di Kabupaten Sambas, diharapkan ada perhatian pemerintah terhadap objek wisata yang berbatasan dengan negara Malaysia, baik dari pemerintah daerah, provinsi maupun pusat, karena objek wisata ini masih sangat alami,” jelasnya.



Danau Sebedang

Danau Sebedang merupakan salah satu obyek wisata alam andalan Kabupaten Sambas dan Provinsi Kalimantan Barat. Kawasan yang menjadi pintu gerbang masuk ke Kabupaten Sambas ini ramai dikunjungi para wisatawan pada hari Minggu dan hari-hari libur lainnya. Sebagian pengunjung yang datang tidak hanya berniat menikmati kepermaian alamnya, tetapi ada juga yang menyalurkan hobi memancingnya, karena danau ini merupakan rumah bagi banyak ikan. Konon, danau yang menjadi sumber air bersih bagi penduduk beberapa kecamatan di Sambas dan juga menyimpan berbagai kekayaan ekosistem ini, dahulunya merupakan salah satu tempat istirahat favorit bagi para sultan Sambas beserta keluarga mereka

Luas danaunya yang mencapai sekitar satu kilometer persegi, dikelilingi oleh perbukitan yang memiliki ketinggian sekitar 400 meter di atas permukaan laut (dpl), dan pemandangan alamnya yang rancak dengan latar hutan tropis yang hijau dan lebat, menjadikan kawasan ini tepat sekali dipilih sebagai salah satu tujuan rekreasi yang menyenangkan bersama keluarga atau kolega. Pengunjung dapat menikmati keindahan panorama alamnya dengan cara berjalan kaki mengelilingi danau, atau sambil minum-minum di kantin-kantin yang menghadap ke danau. Selain itu, keelokkan danau ini juga dapat dicerap pengunjung dengan bersantai di shelter-shelter yang tersedia, atau sambil duduk lesehan di atas tikar yang disewakan. Bila bosan, pengunjung dapat mengelilingi danau dengan menyewa perahu. Pada sore hari, eksotisme kawasan Danau Sebedang kian tampak dan kian terasa. Bagi pengunjung yang mendatangi danau pada malam hari tidak perlu khawatir akan kesepian. Karena semakin malam, semakin banyak pengunjung yang datang. Dan, suasananya bertambah semarak dan hidup dengan iringan suara musik keras yang berasal dari kafe-kafe di kawasan tersebut. Danau Sebedang terletak di Desa Sebedang, Kecamatan Sambas, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia. Pengunjung tidak akan kelaparan jika berada di lokasi Danau Sebedang, karena di kawasan ini terdapat warung makan, kantin, dan kafe yang menyediakan berbagai menu makanan dan minuman.
Bagi pengunjung yang kemalaman dapat menginap di losmen-losmen yang banyak terdapat di kawasan sekitar danau. Areal camping ground yang luas dan aman dapat digunakan pengunjung yang berhasrat menikmati suasana kawasan ini pada malam hari. Di sini, juga tersedia persewaan tenda dan tikar, sehingga pengunjung tidak perlu repot-repot membawa perlengkapan berkemah.

Selain itu, di kawasan ini juga terdapat pusat informasi pariwisata, sentra oleh-oleh dan cinderamata, shelter-shelter, areal parkir yang luas dan aman, persewaan perahu untuk mengelilingi danau, losmen-losmen, kios yang menyediakan perlengkapan untuk memancing, kios wartel, voucher isi ulang pulsa, dan toilet



 Sumber  :

Name   : Nurul Jannah
Class    : 3SA04
NPM   : 156112400