Air terjun Ciberem ini terdiri dari tiga buah yakni; curug Cidendeng, curug Cikundul, dan curug Cibeurem. Tiga buah sungai menyatu ke bawah membentuk sungai Cikundul.
Arena terbuka di lokasi ini terbentuk
oleh beberapa jejak pertemuan lahar. Di sebelah kanan adalah
batu-batuan vulkanik dari gn. Pangrango dan di sebelah kiri adalah
aliran lahar yang paling akhir dari letusan gunung Gede.
Banyak batu papak lebar dari lava
yang tergeletak di sekitar runtuhan tahun 1985, yaitu ketika longsoran
batu merusak seluruh pepohonan di dasar air terjun Cidendeng.
Untuk menuju ke air terjun Cibeurem
ini dari tempat parkir Kebun Raya Cibodas berjalan ke arah pintu masuk
padang Golf, mengikuti jalur pendakian gunung Gede-Pangrango. Setelah
berjalan sekitar 150 meter berbelok ke kiri masuk ke gapura Taman
Nasional Gunung Gede Pangrango. Berjalan menaiki tangga yang terjal
sekitar 10 menit akan sampai di Pos pemeriksaan pendakian Cibodas yang
banyak dihuni oleh monyet-monyet.
Setelah membayar tiket masuk ke air
terjun wisatawan dapat melanjutkan perjalanan dengan melintasi jalan
berbatu memasuki kawasan hutan tropis yang sagat asri.
Setelah berjalan sejauh 1,5 km
melintasi kawasan hutan yang sangat asri, terdapat sebuah rawa yang
disebut Telaga Biru. Telaga Biru warna airnya bisa berubah-ubah
disebabkan oleh tanaman ganggang yang tumbuh didasar danau. Dengan
melintasi jembatan kayu sepanjang jalur selanjutnya akan sampai di Rawa
Gayang Agung. Jalur jembatan kayu ini sudah mulai rusak, banyak
kayu-kayu yang lepas sehingga wisatawan bila kurang berhati-hati bisa
terperosok jatuh.
Jembatan Kayu
Telaga Biru
Setelah berjalan di atas jembatan
kayu sepanjang kurang lebih 1 km kembali menapaki jalan berbatu hingga
sampai di Panyancangan Kuda. Di lokasi ini terdapat persimpangan jalur
(pertigaan). ke kanan ke arah air terjun Ciberem, sedangkan arah ke
puncak gunung ambil jalur lurus melewati Telaga Biru.
Berjalan sekitar 30 menit dengan
lintasan berbatu yang sedikit menurun, dan di beberapa tempat digenangi
air sehingga sepatu bisa basah, maka kita akan sampai di Air Terjun
Ciberem yang berada di ketinggian 1.675 mdpl).
Kebun Raya Cibodas (Cibodas Botanical Park)
Situated 1300-1425 m high on the slopes of Mount
Gede-Pangrango, Cibodas Botanic Garden contains beautiful
mountain scenery with impressive views across the Cipanas valley
of West Java. The Garden covers about 125 ha of undulating
topography, with large grassy expanses, rocky coniferous areas,
and valleys filled with tree ferns and waterfalls. Cibodas
Botanic Garden is a popular recreational center for the Greater
Jakarta area as well as a research station for students and
scientists studying tropical montane flora.
The Cibodas Botanic Garden was founded in 1862 by the
botanist and curator Johannes Elias Teysjmann as an extension of
the Bogor Botanic Garden. Now one of four Indonesian Botanic
Gardens (Kebun Raya Indonesia), the Cibodas Botanic Garden is a
part of the Indonesian Institute of Sciences (LIPI). The average
rainfall is 2380 mm, and the weather is cool (18°C) and moist.
The Garden is located ± 45 km southeast of Bogor, or ± 100 km
southeast of Jakarta.
Sumber : http://id.merbabu.com/air-terjun/curug_ciberem.html
Nama : Nurul Jannah
NPM : 15611400
Kelas : 1SA04
Tidak ada komentar:
Posting Komentar